Advertisement
Advertisement
Kemuliaan dan Kedermawanan - Diceritakan bahwa pasukan Romawi menahan sebagian kaum wanita muslimat, kemudian beritanya terdengar oleh Al-Manshur bin 'Ammar. Orang-orang pun menyarankan kepadanya: “Sebaiknya engkau membuat majelis di dekat Amirul Mukminin, kemudian engkau gugah semangat manusia untuk melakukan penyerangan (dalam rangka membebaskan wanita muslimat yang ditawan tersebut).”
Maka selanjutnya Al-Manshur membuat majelis di dekat Amirul Mukminin, Harun Ar-Rasyid, yaitu di Ruqqah yang ada di negeri Syam. Ketika Syekh Al-Manshur sedang menganjurkan kepada orang-orang untuk berjihad di jalan Allah, tiba-tiba dilemparkanlah sebuah buntelan kain yang di dalamnya terdapat sebuah kantong terikat dan bercap. Padanya terdapat sepucuk surat. Al-Manshur kemudian membuka surat tersebut dan ternyata isinya adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya aku adalah salah seorang wanita dari kalangan keluarga Arab. Telah sampai kepadaku berita tentang apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Romawi terhadap kaum muslimat dan aku telah mendengar pula perihal anjuranmu kepada kaum Muslim agar mereka melakukan penyerangan berkenaan dengan kasus tersebut. Untuk itu, aku sengaja mengambil sesuatu yang paling berharga dari tubuhku, yaitu kedua kepangan rambutku ini yang kupotong, lalu kumasukkan ke dalam buntelan yang bercap ini. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar semoga engkau menjadikan keduanya sebagai bagian dari tali kendali kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Besar memperhatikan keadaanku yang sangat prihatin ini, lalu Dia mengasihani diriku melalui keduanya.”
Setelah membaca ungkapan yang sangat menyentuh ini, Manshur tidak dapat menguasai dirinya lagi, hingga ia menangis dan orang-orang yang hadir di majelisnya pun ikut menangis. Saat itu juga khalifah Harun Ar-Rasyid bangkit dan memerintahkan untuk melakukan mobilisasi umum, lalu ia sendiri ikut berperang bersama kaum mujahid di jalan Allah. Akhirnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kemenangan kepada pasukan kaum Muslim.
Maka selanjutnya Al-Manshur membuat majelis di dekat Amirul Mukminin, Harun Ar-Rasyid, yaitu di Ruqqah yang ada di negeri Syam. Ketika Syekh Al-Manshur sedang menganjurkan kepada orang-orang untuk berjihad di jalan Allah, tiba-tiba dilemparkanlah sebuah buntelan kain yang di dalamnya terdapat sebuah kantong terikat dan bercap. Padanya terdapat sepucuk surat. Al-Manshur kemudian membuka surat tersebut dan ternyata isinya adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya aku adalah salah seorang wanita dari kalangan keluarga Arab. Telah sampai kepadaku berita tentang apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Romawi terhadap kaum muslimat dan aku telah mendengar pula perihal anjuranmu kepada kaum Muslim agar mereka melakukan penyerangan berkenaan dengan kasus tersebut. Untuk itu, aku sengaja mengambil sesuatu yang paling berharga dari tubuhku, yaitu kedua kepangan rambutku ini yang kupotong, lalu kumasukkan ke dalam buntelan yang bercap ini. Aku memohon kepada Allah Yang Maha Besar semoga engkau menjadikan keduanya sebagai bagian dari tali kendali kuda yang digunakan untuk berjihad di jalan Allah. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Besar memperhatikan keadaanku yang sangat prihatin ini, lalu Dia mengasihani diriku melalui keduanya.”
Setelah membaca ungkapan yang sangat menyentuh ini, Manshur tidak dapat menguasai dirinya lagi, hingga ia menangis dan orang-orang yang hadir di majelisnya pun ikut menangis. Saat itu juga khalifah Harun Ar-Rasyid bangkit dan memerintahkan untuk melakukan mobilisasi umum, lalu ia sendiri ikut berperang bersama kaum mujahid di jalan Allah. Akhirnya, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kemenangan kepada pasukan kaum Muslim.
Advertisement